.Perbedaan yang Mendasar
Pada kurikulum 2013 yang masih dalam proses uji publik ini, ada beberapa
perbedaan mendasar dibandingkan KTSP 2006. Perubahan mendasar ini dilakukan
menyesuaikan dengan perubahan kondisi kekinian dan juga berbagai keluhan serta
masukan dari masyarakat.
Pertama, standar kompetensi lulusan.
Kurikulum 2013 sangat menekankan penyeimbangan antara aspek kognitif
(intelektual), psikomotorik (gerak), dan afektif (sikap). Berbeda dengan KTSP
2006 yang pada tahap implementasinya cenderung lebih fokus pada aspek kognitif
saja.
Kedua, aspek standar isi. Jumlah mata
pelajaran yang ada di dalam setiap jenjang pendidikan di kurikulum 2013
berkurang. Contoh untuk sekolah dasar yang awalnya 10 menjadi 6 mata pelajaran.
Sekolah menengah pertama yang semula 12 menjadi 10 mata pelajaran. Tetapi
esensi yang diharapkan dari setiap pembelajaran tetap ada, sehingga cara yang
digunakan di dalam kurikulum 2013 adalah integrasi beberapa pelajaran ke
pelajaran lain. Integrasi ini disebut pembelajaran tematik.
Pengurangan jumlah pelajaran pada kurikulum 2013 namun demikian berimbas pada
penambahan waktu belajar. Untuk tingkat sekolah dasar, penambahan 4 jam dalam
satu minggu. Lalu untuk sekolah menengah pertama penambahan sebesar 6 jam dalam
satu minggu. Sedangkan tingkat sekolah menengah atas mendapat penambahan 2 jam
dalam satu minggu.
Ketiga, standar proses pembelajaran.
Perubahan yang signifikan terjadi pada pendekatan pembelajaran yang dilakukan.
Pembelajaran yang pada awalnya menggunakan pendekatan behaviorisme dan
kognitifisme, sekarang mulai bergeser menuju pendekatan konstruktifisme. Hal
ini akan berimbas pada guru di kelas yang pada awalnya cenderung menggunakan
guru sebagai sumber pembelajaran (teacher-centered learning) menjadi siswa dan
lingkungannya sebagai sumber (student-centered learning).
Terakhir, perubahan standar penilaian. Pada
kurikulum KTSP 2006, penilaian yang dilakukan cenderung menggunakan penilaian
akhir, tanpa ada penilaian pada proses pembelajaran. Pada kurikulum baru ini,
penilaian akan proses belajar turut dimasukkan. Nantinya akan ada penilaian
portofolio terhadap pribadi siswa.
Semoga perubahan kurikulum pendidikan kita di
2013 nanti benar membawa angin segar bagi dunia pendidikan kita. Perubahan
kurikulum selayaknya menjadi pemertajam kualitas proses dan hasil pendidikan
bukan malah menjadi sarana coba-coba tanpa analisis mendalam dari para pemangku
kebijakan pendidikan tanah air.
*Penulis adalah Mahasiswa Sampoerna School of
Education Jurusan Pendidikan
Pada
Kurikulum 2013 nanti, ada perubahan mendasar dibanding kurikulum sekarang,
yaitu antara lain :
1. Untuk SD,
meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 10 dapat dikurangi menjadi
6 melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran:
- IPA menjadi materi pembahasan pelajaran Bahasa
Indonesia , Matematika, dll
- IPS menjadi materi pembahasan pelajaran PPKn,
Bahasa Indonesia, dll
- Muatan lokal menjadi materi pembahasan
Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
- Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan
ke semua mata pelajaran
2. Untuk SD,
menambah 4 jam pelajaran per minggu akibat perubahan proses pembelajaran dan
penilaian .
3. Untuk SMP,
meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 12 dapat dikurangai
menjadi 10 melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran:
- TIK menjadi sarana pembelajaran pada semua mata
pelajaran, tidak berdiri sendiri
- Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni
Budaya dan Prakarya
- Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan
ke semua mata pelajaran
4. Untuk SMP,
menambah 6 jam pelajaran per minggu sebagai akibat dari perubahan pendekatan
proses
pembelajaran dan proses penilaian
Untuk
lebih jelas melihat perbedaan struktur kurikulum, dapat dilihat pada gambar
berikut ini :
Usulan Struktur Kurikulum SD