Friday 19 April 2013

kurikulum


.http://wordpress.com/wp-includes/js/tinymce/plugins/wordpress/img/trans.gif?m=1207340914gPerbedaan yang Mendasar
Pada kurikulum 2013 yang masih dalam proses uji publik ini, ada beberapa perbedaan mendasar dibandingkan KTSP 2006. Perubahan mendasar ini dilakukan menyesuaikan dengan perubahan kondisi kekinian dan juga berbagai keluhan serta masukan dari masyarakat.
Pertama, standar kompetensi lulusan. Kurikulum 2013 sangat menekankan penyeimbangan antara aspek kognitif (intelektual), psikomotorik (gerak), dan afektif (sikap). Berbeda dengan KTSP 2006 yang pada tahap implementasinya cenderung lebih fokus pada aspek kognitif saja.
Kedua, aspek standar isi. Jumlah mata pelajaran yang ada di dalam setiap jenjang pendidikan di kurikulum 2013 berkurang. Contoh untuk sekolah dasar yang awalnya 10 menjadi 6 mata pelajaran. Sekolah menengah pertama yang semula 12 menjadi 10 mata pelajaran. Tetapi esensi yang diharapkan dari setiap pembelajaran tetap ada, sehingga cara yang digunakan di dalam kurikulum 2013 adalah integrasi beberapa pelajaran ke pelajaran lain. Integrasi ini disebut pembelajaran tematik.
Pengurangan jumlah pelajaran pada kurikulum 2013 namun demikian berimbas pada penambahan waktu belajar. Untuk tingkat sekolah dasar, penambahan 4 jam dalam satu minggu. Lalu untuk sekolah menengah pertama penambahan sebesar 6 jam dalam satu minggu. Sedangkan tingkat sekolah menengah atas mendapat penambahan 2 jam dalam satu minggu.
Ketiga, standar proses pembelajaran. Perubahan yang signifikan terjadi pada pendekatan pembelajaran yang dilakukan. Pembelajaran yang pada awalnya menggunakan pendekatan behaviorisme dan kognitifisme, sekarang mulai bergeser menuju pendekatan konstruktifisme. Hal ini akan berimbas pada guru di kelas yang pada awalnya cenderung menggunakan guru sebagai sumber pembelajaran (teacher-centered learning) menjadi siswa dan lingkungannya sebagai sumber (student-centered learning).
Terakhir, perubahan standar penilaian. Pada kurikulum KTSP 2006, penilaian yang dilakukan cenderung menggunakan penilaian akhir, tanpa ada penilaian pada proses pembelajaran. Pada kurikulum baru ini, penilaian akan proses belajar turut dimasukkan. Nantinya akan ada penilaian portofolio terhadap pribadi siswa.
Semoga perubahan kurikulum pendidikan kita di 2013 nanti benar membawa angin segar bagi dunia pendidikan kita. Perubahan kurikulum selayaknya menjadi pemertajam kualitas proses dan hasil pendidikan bukan malah menjadi sarana coba-coba tanpa analisis mendalam dari para pemangku kebijakan pendidikan tanah air.
*Penulis adalah Mahasiswa Sampoerna School of Education Jurusan Pendidikan
Pada Kurikulum 2013 nanti, ada perubahan mendasar dibanding kurikulum sekarang, yaitu antara lain :
1.   Untuk SD, meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 10 dapat dikurangi menjadi  6 melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran:
       -     IPA menjadi materi pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia , Matematika, dll
       -     IPS menjadi materi pembahasan pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, dll
       -     Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan  
             Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
       -     Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran
2.   Untuk SD, menambah 4 jam pelajaran per minggu akibat perubahan proses pembelajaran dan penilaian .
3.   Untuk SMP, meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 12 dapat dikurangai menjadi 10 melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran:
       -     TIK menjadi sarana pembelajaran pada semua mata pelajaran, tidak berdiri sendiri
       -     Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan Prakarya
       -     Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran
4.   Untuk SMP, menambah 6 jam pelajaran per minggu sebagai akibat dari perubahan pendekatan proses
      pembelajaran dan proses penilaian
Untuk lebih jelas melihat perbedaan struktur kurikulum, dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Usulan Struktur Kurikulum SD


No comments:

Post a Comment